Kaji Model Latihan Shorinji Kempo Berbasis Tarian NTT, Charles Nyoman Wali raih Gelar Doktor

Tarian tradisional Alor, NTT yaitu Lego-lego, Moka Nona, dan Cakalele ternyata memiliki dasar gerakan yang sama dengan teknik latihan Shorinji kempo. Charles Nyoman Wali mengkajinya lebih lanjut dalam disertasi yang diberi judul Pengembangan Model Latihan Shorinji Kempo Berbasis Tarian Lokal Nusa Tenggara Timur untuk Meningkatkan Kemampuan Teknik Dasar dan Afektif Kenshi 9-12 Tahun. 

Charles memaparkan hasil disertasinya dihadapan Dewan Penguji yang dipimpin oleh Prof. Dr. Wawan Sundawan Suherman, M.Ed. pada Rabu, 1 Maret 2023 di RSU GPLA Lantai 3. Turut hadir secara daring Penguji Utama yaitu, Prof. Dr. drh. Maxs U. E. Sanam, M.Sc. yang merupakan Rektor Universitas Nusa Cendana, Kupang, NTT. Dewan Penguji lain di antaranya Prof. Dr. Dimyati, M.Si., Dr. Awan Hariono, M.Or., Co Promotor Prof. Dr. Djoko Pekik Irianto, M.Kes., Promotor Prof. Dr. Suharjana, M.Kes. dan Sekretaris Penguji Dr. Sigit Nugroho, M.Or. turut menguji teknik latihan yang telah diteliti dan dikembangkan. Charles lebih lanjut memaparkan bahwa ia mengembangkan penelitian berbasis budaya, kebiasaan pendidikan dan kepelatihan menggunakan metode Research and Development (R & D). Teknik dasar bela diri dapat menciptakan atlet yang bersikap baik. Teknik yang dikembangkan ini sangat direkomendasikan untuk pelatih bela diri. Ketika membuat program latihan untuk atlet kenshi 9-12 tahun yang tidak bisa dipisahkan yaitu proses latihannya. Namun harus dipisahkan tingkatan usianya karena akan berbeda teknik latihannya. 

Model latihan Shorinji Kempo mempengaruhi kenshi atau atlet 9-12 tahun dari aspek afeksi atau sikap. Sikap pertama yang harus dilakukan yaitu, memberi hormat dan persis dengan 3 tarian NTT tadi, wajib bertelanjang kaki dan memberi hormat. Pergeseran norma sudah terjadi sehingga metode ini dikembangkan untuk menjaga aspek afeksi para atlet. Selain itu, nilai-nilai kearifan lokal seperti gembira, semangat, dan gotong royong menjadi roh 3 tarian lokal NTT tersebut. 

Hasil dari sidang Dewan Penguji memutuskan bahwa Charles mampu mempertahankan disertasinya dengan baik sehingga berhak memperoleh gelar Doktor Keolahragaan dalam bidang Ilmu Keolahragaan dengan predikat Cum Laude dan IPK 3,98. Dr. Charles Nyoman Wali merupakan Doktor ke-5 dari FIKK UNY dan Program Doktor Ilmu Keolahragaan dengan waktu studi 25 bulan atau 2 tahun, 1 bulan. Rencana desiminasi jangka pendek penelitiannya untuk publikasi artikel dan rencana jangka panjang akan membuat video agar lebih mudah ditiru oleh anak-anak. (Os)