Dr. Andini Dwi Intani Teliti Efektivitas Model Bermain dan Gerak Lagu bagi Peserta Didik Disabilitas Intelektual

Yogyakarta, FIKK UNY — Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan Universitas Negeri Yogyakarta kembali mengukuhkan seorang doktor baru melalui Sidang Terbuka Promosi Doktor atas nama Andini Dwi Intani, mahasiswa Program Doktor Ilmu Keolahragaan. Disertasinya, berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran dan Motivasi terhadap Peningkatan Persepsi Motorik dan Sikap Sosial Disabilitas Intelektual,” menghadirkan kontribusi signifikan dalam pengembangan praktik pendidikan jasmani adaptif di Indonesia.

Penelitian ini dilandasi keprihatinan terhadap keterbatasan pendekatan pembelajaran yang benar-benar sesuai dengan karakteristik peserta didik disabilitas intelektual, khususnya dalam aspek kemampuan motorik dan sikap sosial. Selama ini, model pembelajaran yang digunakan di berbagai sekolah luar biasa masih cenderung seragam dan belum mempertimbangkan pengaruh motivasi individu terhadap efektivitas proses pembelajaran. Melalui penelitian ini, Dr. Andini berupaya mengisi celah tersebut dengan merancang penelitian eksperimen faktorial 2×2 yang secara sistematis menguji interaksi model pembelajaran dan motivasi belajar.

Penelitian melibatkan 75 siswa disabilitas intelektual kategori ringan dari SLB ABC Citra Mandala dan SLBN Bekasi Jaya. Setelah melalui tahapan pengukuran motivasi awal, sampel dipilih sebanyak 40 peserta didik dengan komposisi kelompok motivasi tinggi dan motivasi rendah. Masing-masing kelompok kemudian mengikuti pembelajaran menggunakan dua pendekatan yang berbeda, yaitu model bermain dan model gerak lagu. Kedua model pembelajaran ini dinilai melalui instrumen observasi persepsi motorik dan sikap sosial, serta skala observasi motivasi belajar yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya.

Temuan penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran memiliki pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan persepsi motorik dan sikap sosial peserta didik. Hasil ini menegaskan bahwa pendekatan yang berbeda mampu menghasilkan dampak belajar yang berbeda pula. Sementara itu, tingkat motivasi tinggi dan rendah tidak menunjukkan perbedaan pengaruh yang signifikan terhadap kedua aspek tersebut, dan tidak ditemukan interaksi antara model pembelajaran dan motivasi belajar. Hal ini menunjukkan bahwa perubahan perilaku motorik dan sosial anak lebih ditentukan oleh metode pembelajaran yang digunakan daripada tingkat motivasi awal mereka.

Meskipun tidak terdapat interaksi, penelitian ini menemukan pola menarik: model bermain terbukti lebih efektif bagi peserta didik dengan motivasi rendah, sedangkan model gerak lagu memberikan hasil lebih optimal bagi peserta didik dengan motivasi tinggi. Kedua pendekatan tidak hanya berkontribusi pada peningkatan persepsi motorik, tetapi juga membangun kemampuan sosial seperti kerja sama, empati, disiplin, dan tanggung jawab. Model bermain memberikan ruang eksplorasi gerak yang lebih bebas dan menyenangkan, sehingga membantu peserta didik dengan motivasi rendah untuk tetap terlibat. Sebaliknya, model gerak lagu yang memiliki struktur ritmik dan repetitif lebih mudah diikuti oleh peserta didik dengan motivasi tinggi yang telah memiliki kesiapan belajar lebih baik.

Dengan hasil penelitian ini, Dr. Andini Dwi Intani menghadirkan rekomendasi penting bagi praktik pendidikan jasmani adaptif di SLB, khususnya bahwa pemilihan model pembelajaran sebaiknya mempertimbangkan karakter motivasi siswa untuk memperoleh hasil yang lebih optimal. Disertasi ini sekaligus memperkaya kajian ilmiah terkait pedagogi adaptif dan memberikan arah baru bagi guru, terapis, serta praktisi pendidikan inklusif dalam mengembangkan pembelajaran yang lebih humanis, efektif, dan berbasis kebutuhan peserta didik.

Dengan berhasil mempertahankan disertasinya, Andini Dwi Intani resmi menyandang gelar Doktor Ilmu Keolahragaan FIKK UNY, dan kontribusi ilmiahnya diharapkan memperkuat praktik pembelajaran adaptif bagi anak disabilitas intelektual di Indonesia.